Sabtu, 10 November 2012

Kondisi Sosial Ekonomi Benua Eropa


   Jumlah Kepadatan Penduduk.
a.       Jumlah Penduduk
Benua eropa merupakan benua yang paling padat penduduknya. Jumlah penduduk Eropa pada tahun 2006 kurang lebih 732.000.000 jiwa dengan kepadatan 82 jiwa/km2. Pada umumnya, penduduk eropa termasuk dalam ras kaukasoid atau ras berkulit putih. Namun, ras di benua eropa masih dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1)      Subras Nordik dengan ciri-ciri fisik adalah rambut pirang dan bermata biru yang banyak terdapat di benua Eropa Utara.
2)      Sub ras Alphina (Alpin) dengan ciri- cirri fisik seperti rambut pirang dan mata coklat.
3)      Subras mediteran dengan ciri- cirri fisik seperti mata agak cokelat dan rambut hitam bergelombang. Subras ini banyak terdapat di Eropa Selatan.
Persebaran penduduk di eropa tidak merata dan sangat dipengaruhi oleh keadaan alam serta tingkat kemajuan ekonominya. Persebaran yang paling padat terdapat di daerah dataran rendah dan daerah- daerah industri.
Kegiatan Ekonomi penduduk Eropa
a.    Pertanian
Pertanian di Eropa diolah sangat intensif dan efisien. Jenis tanaman anggur, jeruk, dan sayur-sayuran banyak dihasilkan oleh sejumlah negara yang terletak di sekitar Laut Tengah. Produksi kentang, gandum, barley, dan terigu dari Eropa menempati peringkat teratas di dunia, sedangakan produksi jagung dadn daging, Eropa menempati peringkat kedua setelah Amerika Serikat.
b.    Perikanan
Industri perikanan di Eropa memegang peranan penting dalam perekonomian. Di Norwegia, Islandia, dan Rusia penangkapan ikan paus merupakan industri terbesar. Peran serta perikanan sangat penting dalam perekonomian Islandia dan menduduki peringkat pertama di Eropa. Wilayah perikanan yang paling produktif terdapat di perairan Laut Utara, Samudra Atlantik bagian utara, Samudra Arktik, Laut Norwegia, dan Teluk Biscaye. Norwegia, Rusia, dan Spanyol termasuk negara industri perikanan yang utama di dunia.
c.    Kehutanan
Wilayah hutan di Eropa yang produktif terdapat di Finlandia, Norwegia, Swedia, Prancis, dan Rusia. Di Finlandia, kehutanan termasuk sector yang sangat penting bagi perekonomiannya. Swedia merupakan penghasil utama pulp dan kertas di Eropa. Hasil hutan lainnya, antara lain terpentin dan dammar.
d.   Pertambangan
Benua Eropa merupakan penghasil batu bara dan bijih besi terbesar di dunia. Benua itu menghasilkan sekitar tiga per lima dari hasil baja dunia, separuh dari hasil bijih besi dunia dan hampir seperlima dari hasil bauksit dunia.
Negara-negara yang kaya akan tambang batu bara adalah Jerman, Inggris, Polandia, Prancis, Rusia, dan Swedia. Bauksit terutama dihasilkan oleh Prancis, Yunani, Hongaria, Rusia, dan Yugoslavia. Lignit juga ditambang di Jerman dan negara-negara Eropa bagian tengah. Hasil pertambangan lainnya adalah tembaga, mangan, nikel, krom, timah, merkuri, perak, platina, untuk seng, dan minyak bumi.
Inggris adalah negara penghasil minyak bumi terbesar di Eropa. Di Laut Utara sepanjang perbatasan Inggris dan Norwegia ditemukan cadangan minyak bumi yang besar.
e.    Industri
Industri berat dan ringan yang berkembang di Eropa meliputi industri mesin, pesawat terbang, mobil, elektronik, logam, kimia, tekstil, makanan, dan minuman. Eropa merupakan kawasan industri terbesar di dunia. Perkembangan industri di Eropa maju sangat pesat setelah terjadinya Revolusi Industri pada abab ke 18 sehingga menjadi pelopor industri dunia.
f.    Perdagangan
Dalam perdagangan dunia Eropa sangat berperan dan mencatat volume perdagangan tertinggi yaitu lebih dari separuh ekspor dan impor dunia. Barang ekspor dari Eropa yang utama adalah berbagai hasil industri antara lain mesin, kendaraan bermotor, barang-barang elektronik, kimia, dan tekstil.
Perdagangannya kebanyakan dilakukan antar Negara Eropa. Negara dagang yang sangat maju adalah Inggris, Prancis, dan Jerman. Untuk memacu perdagangan di antara Negara Eropa Barat dibentuk suatu wadah yang dikenal dengan nama Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). Sedangkan di Eropa Timur dibentuk wadah Council for Mutual Economic Assistance (Comecon). MEE dibentuk pada tahun 1959 oleh Belanda, Belgia, Prancis, Italia, dan Jerman di Roma.